Penetapan Idul Adha 1438 H
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Alhamdulillah ada sebagian ummat Muslim di Indonesia hari ini, Selasa tanggal 21 Agustus 2018 telah melaksanakan sholat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban, semoga Alloh Ta'ala tetap mencurahkan hidayah inayahNya sehingga kebarokahan tetap menjadi teduh. Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur'an Utsman Bin Affan menghargai perbedaan pendapat mengenai penetapan Idul Adha di Indonesia. Tetapi kami selaku pengasuh jalannya keberlangsungan Pondok, mempunyai timbangan sendiri ( wazn ) dalam menyikapi permasalahan ini, yaitu tetap berpedoman pada Awliyaul Umur yang dalam hal ini adalah Pemerintah.
Di antara pokok-pokok akidah Ahlus Sunnah adalah mendengar dan taat kepada pemerintah muslim pada perkara-perkara yang bukan maksiat. Allah Ta’ala berfirman:
يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An-Nisa`: 59).
Ulul Amri yang dimaksud dalam ayat adalah pemerintah berdasarkan pendapat yang paling kuat di kalangan ulama.
Hal ini juga ditunjukkan dalam hadits-hadits yang shahih, di antaranya:
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Beliau bersabda:
مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ يَعْصِنِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعْ الْأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي وَمَنْ يَعْصِ الْأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي
“Barang siapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, dan barangsiapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa metaati seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan siapa saja bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku.” [ HR. Al-Bukhari no. 2737 dan Muslim no. 3417 ].
Bahkan Nabi shallallahu alaihi wasallam tetap memerintahkan untuk mendengar dan taat kepada pemerintah walaupun pemerintah itu berlaku zhalim kepada rakyatnya.
Seperti hadits dari Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Beliau bersabda:
سَتَكُونُ أَثَرَةٌ وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ تُؤَدُّونَ الْحَقَّ الَّذِي عَلَيْكُمْ وَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الَّذِي لَكُمْ
“Sungguh akan terjadi sifat-sifat egoisme dan perkara lain yang kalian ingkari (dari pemerintah)”. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang baginda perintahkan untuk kami (bila zaman itu kami alami)?” Beliau menjawab: “Kalian tunaikan hak-hak (pemerintah) yang menjadi kewajiban kalian dan kalian minta kepada Allah apa yang menjadi hak kalian.” [ HR. Al-Bukhari no. 3335 dan Muslim no. 3430 ].
Hadits di atas menjelaskan bahwa kewajiban kita taat kepada penguasa bukan semata-mata karena penguasa berbuat baik dan melindungi kita, akan tetapi juga karena itu adalah perintah Allah dan sudah menjadi hak mereka. Karenanya walaupun mereka tidak memenuhi kewajiban mereka melindungi dan berbuat baik kepada rakyat dan mereka menzhalimi hak rakyatnya, maka itu bukan menjadi alasan kita juga tidak memenuhi kewajiban kita kepada Allah, karena kedua masalah ini berbeda.
Itulah paradigma berpikir dan bertindak yang ada dalam Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur'an Utsman Bin Affan mencoba taat kepada Alloh Ta'ala , Rasululloh shollaallohu 'alaihi wa salam lalu kepada pemerintah yang menetapkan bahwasannya hari ini Selasa tanggal 21 Agustus 2018 ditetapkan sebagai tanggal 9 Dzulhijjah 1439, anjuran untuk berpuasa Arofah juga pada hari ini dengan banyaknya keutamaan di dalamnya, sehingga sholat Idul Adha baru bisa dilaksanakan sesuai penetapan kalender Pemerintah yaitu pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018. Sehingga Hari Tasyrik ( 11 s/d 13 Dzulhijjah) dimulai dari hari Kamis s/d Sabtu bertepatan dengan tanggal 23 s/d 25 Agustus 2018.
Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dengan tanpa mengurangi rasa saling menghormati, dengan tetap berpegang teguh pada prinsip akidah Ahlus Sunnah, untuk mempertegas keadaan pondok pesantren maka artikel sederhana ini disusun untuk memberi kesepahaman perihal polemik yang ada. Dan semua pada ijtihad masing-masing, mempunyai pegangan masing-masing dan itulah indahnya Islam.
و الله تعالى اعلم بالصواب
Hamba Alloh Yang Fakir Ilmu
Faryan A. Fiddin